Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault angkat bicara soal foto latihan Pramuka yang mengundang kritik di media sosial.
Dalam foto yangt beredar dua hari lalu, terlihat sekelompok anak Pramuka yang sedang makan bersama tanpa menggunakan alas.
Nasi yang dimakan para anggota Pramuka itu diletakan begitu saja di tanah.
Komentar pedas netizen pun meluncur deras terkait latihan Pramuka tersebut.
Netizen menilai cara latihan tidak mendidik.
Menanggapi kritikan Netizen, Adhyaksa Dault langsung menyampaikan tanggapannya melalui akun instagram pribadi @adhyaksadault
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu juga memposting dua foto kegiatan Pramuka saat sedang makan bersama.
Begini postingan Adhyaksa di akun instagramnya :
"Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Pramuka.
Pagi ini (25/03/2017) di grup wa, saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka.
Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka. Sebagai informasi, setiap harinya, ada ribuan kegiatan Gerakan Pramuka dilaksanakan di sekolah-sekolah dan alam terbuka di seluruh Indonesia, dan semua kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita.
Saya sudah berkoordinasi dengan Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd (Kepala Pusdiklatnas Kwarnas Gerakan Pramuka), Kak Prof. Dr. Ir. S Budi Prayitno, M.Sc (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Muda), Kak Dr. Susi Yuliati (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Dewasa), dll
Saya minta agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga, dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin, 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai.
Sebagai penutup, saya serukan kepada Pramuka dimanapun berada: Ada ribuan foto dan video kegiatan Pramuka di setiap telepon genggam dan labtop anak Pramuka, saya minta posting, upload semua foto dan video tersebut di medsos. Agar dunia tahu bahwa kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita. Jangan sampai karena satu foto makan tanpa alas Gerakan Pramuka tercoreng.
Terima kasih saya haturkan kepada Kakak-Kakak Pramuka dan masyarakat atas masukannya untuk kebaikan dan kemajuan Gerakan Pramuka. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Salam Pramuka. Jakarta, 25 Maret 2017.
Hormat saya, Kak Adhyaksa Dault (Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka)
#gerakanpramuka #setiappramukaadalahkantorberita #indonesia #pramuka"
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, foto anggota Pramuka makan beralaskan rumput yang viral di media sosial merupakan salah satu kegiatan di bawah Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang, Banten.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 17-19 Maret 2017 di pantai Tanjung Kait itu diadakan dalam rangka pembinaan terhadap puluhan anggota baru Satuan Karya Wira Kartika yang terdiri dari siswa setingkat SLTA.
"Betul ada foto itu, viral seminggu setelah kegiatan. Fotonya diambil sama salah satu pembina juga di sana," kata Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang, Dadang Sudrajat, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/3/2017) pagi.
Dadang menceritakan, awalnya para anggota diminta untuk makan bersama dengan membawa tempat serta alat makan masing-masing.
Namun saat itu, ada anggota yang tidak membawa tempat dan alat makan.
Menurut dia, mereka juga diminta untuk makan bersama.
Namun para anggota baru itu malah makan di tenda masing-masing.
Pembina saat itu mengumpulkan mereka dan memberi pengarahan tentang makna makan bersama.
"Ada sisa makanan mereka itu dikumpulkan. Sebenarnya itu sebagai bahan evaluasi, kenapa makan masing-masing. Jadi sisa makanan mereka dijejerin, disuruh mikir. Saat itu, ada pengarahan," tutur Dadang.
Dadang menyayangkan mengapa pembina memberi pengarahan dengan contoh seperti itu.
Belakangan foto tentang kejadian itu viral di media sosial.
Namun, kata dia, ketika ditanya tentang hal itu kepada para anggota baru, mereka mengatakan tidak memakan makanan tersebut.
Pose sejumlah anggota yang memegang makanan dengan tangan juga dianggap tidak berarti mereka makan.
Kegiatan itu, katanya, hanya untuk evaluasi, bukan perploncoan atau kegiatan tak mendidik lainnya.
"Besoknya kan masih ada kegiatan, pembina kasih penjelasan lagi soal kemarin. Makanya mereka biasa saja, karena itu bagian dari evaluasi. Kalau ada yang keberatan, harusnya ada komplain, tapi sampai seminggu setelah kegiatan mereka kumpul lagi, biasa-biasa saja," ujar Dadang.
Pihaknya telah menanyakan langsung ke pembina yang juga disebut Pamong Saka Wira Kartika Kwartir Ranting Kecamatan Kronjo, Sulaiman.
Sulaiman telah diberi teguran tertulis dan diminta tidak mengulangi hal seperti itu.
"Ini pelajaran buat kita semua juga, terutama dalam fungsi pengawasan. Kami dari Kwarcab juga menyampaikan permohonan maaf pada semua stakeholder, khususnya keluarga besar Gerakan Pramuka. Kami concern untuk membina karakter adik-adik kami ke depan jadi lebih baik," kata Dadang.(*)
ConversionConversion EmoticonEmoticon