Masyarakat Indonesia boleh berbangga karena tempe kini sudah jadi makanan dunia.
Tempe yang di Indonesia dianggap sebagai makan murah justru jadi berharga di negeri orang.
Penggiatnya adalah Rustono, pria asal Grobokan, Jawa Tengah yang menikah dengan wanita asal Jepang pada 1997.
Tinggal di negeri orang tak membuat Rustono melupakan Indonesia, terutama makanan sejuta rakyat, tempe.
Rustono pun berambisi “me-tempe-kan dunia” melalui Rusto’s Tempeh.
Ide awalnya datang karena banyaknya olahan kedelai seperti tahu di Jepang, tapi belum ada olahan tempe.
Ide bisnis pun muncul diikuti dengan niat mulia memperkenalkan makanan Indonesia pada dunia.
Awalnya Ditolak
Sebelum memulai bisnisnya, pria 49 tahun ini lebih dulu berguru selama tiga bulan dengan 60 pengrajin tempe berbeda di Semarang dan Yogyakarta.
Perjalanan Rusto’s Tempeh tidaklah mudah, ia awalnya mengalami banyak penolakan dari masyarakat dan restoran.
Namun, sifat pantang menyerah membuat Rusto’s Tempeh kini jadi makanan favorit masyarakat Jepang.
Pada tahun 2000 Rustono resmi membangun pabrik tempe pertamanya di Otsu, Shiga, sekitar 1 jam dari Kyoto.
Shiga adalah sebuah desa cantik dengan pemandangan alam yang masih sangat terjaga.
Luas pabriknya saat itu 1.000 meter persegi dan memproduksi 3.000 tempe dalam sehari.
Mengakali 4 Musim
Mengakali 4 Musim
Dalam produksinya, Rusto’s tempeh memadukan air pegunungan asli Kyoto dengan kedelai Jepang dan ragi asli Indonesia.
Ragi Indonesia dikatakan memiliki aroma dan rasa khas yang tidak dipunya ragi Jepang.
Rustono juga menghadirkan teknologi yang bisa menjaga kelembaban udara untuk pertumbuhan jamur tempe.
Hal ini bukanlah hal yang mudah mengingat Jepang adalah negara 4 musim, berbeda dari Indonesia.
Kini, Rusto’s Tempeh bukan hanya berjaya di Jepang tapi juga di 7 negara lain.
Rustono menjadi pengusaha tempe sukses dengan memperluas usahanya di Meksiko, Hungaria, Perancis, Polandia, dan beberapa negara lainnya.
Sebuah pencapaian luar biasa dari sebuah makanan sederhana yang kini jadi mendunia. (Sajian Sedap/Virny Apriliyanty)
ConversionConversion EmoticonEmoticon